Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepemimpinan otoriter dan pemberian sanksi terhadap kedisplinan karyawan di PT. Putra Mulia Perdana Medan dan seberapa besar pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan beberapa uji yakni reliability analysis, uji penyimpangan asumsi klasik dan regression linier. Berdasarkan hasil regresi data primer yang diolah dengan menggunakan SPSS 18, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 20,128 + 0,594 X1+ 0,089 X2. Secara parsial, variabel kepemimpinan otoriter (X1) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kedisplinan karyawan di PT. Putra Mulia Perdana Medan. Artinya hipotesis pada penelitian ini diterima, terbukti dari nilai t hitung < t tabel (3,814 > 1,703). Sedangkan variabel pemberian sanksi (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedisplinan karyawan di PT. Putra Mulia Perdana Medan. Artinya hipotesis pada penelitian ini tidak diterima, terbukti dari nilai t hitung > t tabel (0,429 > 1,703). Secara simultan, variabel kepemimpinan otoriter (X1) dan pemberian sanksi (X2) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kedisplinan karyawan di PT. Putra Mulia Perdana Medan. Artinya hipotesis pada penelitian ini diterima, terbukti dari nilai F hitung > F tabel (8,001 > 3,33). Variabel kepemimpinan otoriter (X1) dan pemberian sanksi (X2) mampu memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel kedisplinan karyawan di PT. Putra Mulia Perdana Medan sebesar 37,2% sedangkan sisanya sebesar 62,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran bahwa Pimpinan seharusnya tidak terlalu otoriter agar karyawan bisa bekerja dengan tenang dan dapat meningkatkan kedisplinannya. Hendaknya pimpinan tidak menekan karyawan dengan memberikan sanksi pemberhentian hubungan kerja (PHK) secara terang-terangan agar karyawan bisa bekerja dengan tenang. Karyawan harus tetap bekerja dengan semangat agar tidak di ancam akan diberi sanksi.

 

Kata Kunci: Kenaikan target kerja, Sanksi PHK, Penurunan Semangat Kerja

 

Published: 2022-06-17